by : Mario Teguh
Tuhanku, aku sering merasa gamang dan tak bertindak, seperti orang yang tak dapat memperbaiki atap yang bocor saat hujan, tapi merasa tak perlu memperbaiki atap saat tidak hujan.
Aku sering menuntut keadaan menjadi mudah, tapi lupa menuntut diriku untuk menjadi lebih mampu.
Aku hanya mengeluhkan besarnya masalah, tapi lalai menjadikan diriku lebih kuat.
Tuhanku Yang Maha Penyayang,
Maafkanlah ketidak-masuk-akalanku selama ini, dan hari ini aku mohon Engkau mentenagai kesungguhanku untuk melakukan yang bisa kulakukan tanpa menunda, untuk melihat kesulitan sebagai perintah memampukan diri, dan menyikapi kesedihan sebagai undangan agar aku memperkuat hatiku.
Hari ini aku akan menghentikan kebiasaan memprotes kehidupan, mencibir karena iri terhadap orang yang lebih berhasil dariku, menghujat orang yang kutuduh mempersulit kehidupanku, memusuhi orang yang tidak membantuku, dan mencemooh orang yang menasihatiku.
Hari ini aku akan mengambil tanggung-jawab sepenuhnya atas kebaikan hidupku.
Aku akan segera bekerja, saat aku merasa kehidupan ini lamban.
Aku akan meramahkan wajah, suara, dan pendekatanku, saat aku merasa kehidupan ini tidak ramah.
Aku akan bekerja menguntungkan sesamaku, saat aku merasa dunia kurang memberi yang kubutuhkan.
Tuhan, rahmatilah upayaku untuk menjadi pribadi yang mampu membiayai dan menjayakan kehidupanku sendiri.
Tuhanku Yang Maha Besar,
Jadikanlah aku sekuat-kuatnya pribadi yang Kau restui upayanya untuk membangun kehidupan yang damai, penuh cinta, sejahtera, dan bermasa tua yang sehat dan ceria dengan belahan jiwa yang menghadiahi aku anak-anak, menantu, dan cucu-cucu yang sehat, lucu dan imut, dan yang baik pekertinya.
Ooh Tuhanku … betapa aku merindukan pembahagiaanMU …
Aamiin
Feb 2, 2012
Memampukan diri, bukan mensyaratkan kemudahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment